Kritik & saran positif silakan di email abd.kholik99@gmail.com / abd.kholik67@yahoo.com

Saturday, November 24, 2012

LINCOLN & STANTON

LINCOLN & STANTON


Saat Abraham Lincoln masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya.

Pernah salah seorang pengacara melihat Lincoln sekilas, saat dia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai pengacara itu, "Apa yg dia lakukan di sini ? Singkirkan dia !! Aku tidak akan berurusan dgn seekor monyet kaku seperti itu!"

Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tau kalo hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang.

Ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Dia disisihkan tempat duduknya.
Pengacara yang begitu kejam menghina Lincoln, ternyata membela kliennya dengan brillian. Penalarannya sangat bagus.

Penanganannya atas kasus membuat Lincoln terpesona. Lincoln berkata, "Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata dan benar-benar dipersiapkan. Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi."

Waktu berlalu.
Lincoln menjadi presiden. Diantara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam.

Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang, karna Lincoln tidak pernah melupakan bahwa pengacara yang kata-katanya brutal itu merupakan pengacara berotak cerdas yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban."

Hanya seseorang yang berkarakter dan punya semangat pengampun seperti Lincoln, dapat bangkit dan berhasil di atas penghinaan Stanton !

»»Pesan Moral:
Barangsiapa yang Hatinya Selalu Penuh Pemakluman, Pemaafan & Pengampunan, Maka Hidupnya Akan Berlimpah Kasih, Sukacita dan Kebahagiaan.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone